Tampilkan postingan dengan label Umum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Umum. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 April 2013

Tidak Ada Bonus atau Diskon yang Benar-benar Gratis

Tidak ada pedagang yang mau rugi. Kalau pun mereka memberikan potongan harga, bonus, dll untuk menarik pedagang itu semua sudah diperhitungkan. Kalau dengan hitung-hitungan kasar mereka sepertinya rugi, tapi itulah strategi untuk menarik pembeli. pembeli merasa sudah membeli murah, padahal sama saja. Saya pernah mengalaminya ketika akan membeli sebuah netbook.

Survey harga dan perbandingan spesifikasi mutlak dilakukan sebelum membeli barang elektronik. Beberapa bulan yang lalu, ada sebuah netbook yang masuk kategori pilihan saya. Tidak lama kemudian ada program cashback sebesar Rp.300.000,00 setiap pembelian. Tawaran yang menarik, saya pun langsung tanya pada beberapa toko. Tapi spesifikasi yang diberikan agak berbeda dengan netbook incaran saya sebelumnya. Setau saya harddisknya 500GB, tapi dengan seri yang sama sekarang cuma ada yang versi 320GB. Lantas saya tanyakan tentang harddisk tersebut, ternyata yang 500GB sudah tidak ready stock lagi. Sekarang diganti dengan yang tipe baru 320GB, dengan merek dan tipe yang sama, bentuk fisik juga sama. Kalau orang yang tidak mengetahui spesifikasinya pasti mengira mereka telah membeli murah, padahal cashbak yang diberikan itu sama saja dengan pengganti 180GB yang dikurangi dari harddisk. Memang tidak rugi juga, tapi telah merasa membeli murah padahal sama saja, tidak murah sama sekali.

Sekitar satu bulan kemudian saya tanya lagi, ternyata ada program baru, yaitu bonus DVD eksternal. dengan spesifikasi 320GB harddisk, cuma itu yang membedakan, selebihnya sama. Berarti sama saja, Cashback 300 ribu tadi dibelikan harddisk eksternal kemudian diberikan sebagai bonus. Pembeli mengira itu gratis, padahal sebenarnya mereka membelinya.

Saya akhirnya membeli di toko lain, disana tidak memberikan cashback atau pun bonus DVD eksternal. Namun harga resmi di brosur tokonya memang lebih murah 300 ribu dari toko2 lain. Beli dimanapun akhirnya sama saja, tidak rugi, tapi merasa dibodohi.

Selasa, 26 Maret 2013

Earth Hour Jogja 2013

Sabtu kemaren (23/3/2013), adalah peringatan Earth Hour di seluruh dunia. Kampanye penghematan energi dengan mematikan lampu diadakan di banyak kota, termasuk Yogyakarta.

Pusat kegiatan kampanye Earth Hour diadakan di titik nol kilometer kota Yogya. Kegiatan ini pun berbarengan dengan pertandingan timnas Indonesia vs Arab Saudi yang disiarkan secara langsung di sebuah stasiun televisi swasta. Awalnya bingung juga mau pilih bumi atau pilih indonesia.

Akhirnya saya putuskan pilih bumi, kemudian berangkatlah dengan sepeda menuju titik nol. Melewati kawasan malioboro suasana terasa berbeda karena ketika malam minggu harusnya malioboro jauh lebih ramai. ternyata keramaian malioboro bertumpuk pada beberapa titik nonton bareng pertandingan sepak bola di beberapa toko yang punya fasilitas televisi.

Tepat beberapa detik sebelum mematikan lampu, saya sampai di tempat acara. hitungan pun sampai di nol, lampu pun dimatikan, diluar ekspektasi, suasana masih terlihat terang. Karena yang dimatikan hanyalah lampu Bank BNI dan Kantor POS, sedangkan lampu jalan dan lampu gedung BI disampingnya masih menyala dengan terang benderang. Rasanya sedikit kecewa juga, saya berharap akan lebih gelap dari pada itu.

Untungnya kegiatan berikutnya lumayan menarik. Ada prosesi penyalaan lilin membentuk pola tulisan 60+
 
Ada pertunjukan yoyo,
Ada tari saman dari aceh
Ada Tarian Swagayugama juga,
Ada free style basket, dll yang tidak sempat saya abadikan.
Putri Indonesia DIY juga turut memberikan dukungannya.
Semoga ini jadi momen yang berarti untuk masa depan bumi yang lebih baik.
ditunggu acara Earth Hour selanjutnya, semoga yang berpartisipasi lebih banyak lagi.


Selasa, 13 Maret 2012

Membicarakan Kejelekan Orang lain

Sifat manusia bermacam-macam, secara umum dapat dikategorikan menjadi dua saja, baik dan buruk. Yang menilai seseorang bukanlah dirinya sendiri, melainkan orang lain. Lalu apa yang dilakukan seseorang ketika menilai seseorang yang lain. Adalah mereka menilainya dan berkesimpulan sendiri, ada juga yang menilai dan mendiskusikan dengan orang lain yang kurang lebih seperti menggunjing.

Apa-apa saja yang dibicarakan mengenai seseorang, pastilah mengenai fisik dan kepribadiannya. Kalau secara fisik, itu adalah anugerah dari yang kuasa, seharusnya tidak ada yang boleh mencaci. Meski pun demikian kepribadian seseorang juga tidak boleh kita caci, kalau memang kurang baik sebaiknya diberikan saran-saran agar iya menjadi lebih baik.

Umumnya orang akan lebih banyak membicarakan kejelekan seseorang dari pada kebaikannya, mengapa demikian? Ada banyak hal yang bisa menjadi alasan.

Manusia pada ketika dilahirkan adalah suci bersih tanpa noda dan dosa, ibarat seperti kertas putih. Selanjutnya dalam perkembangannya iya akan di warnai dengan tinta kepribadiannya. Anggaplah baik itu seperti tinta putih dan buruk itu seperti tinta hitam. Jelas sekali diatas kertas putih tinta hitam akan sangat terlihat. Seseorang ketika melakukan akan dianggap biasa saja dan sangat wajar demikian. Namun jika berbuat keburukan meskipun itu kecil akan terlihat dan itulah yang mengundang perhatian dari orang disekitarnya.

Hal lain yang menyebabkan orang lain membicarakan kejelekan seseorang mungkin untuk menutupi aibnya sendiri. Ketika ia membicarakan kejelekan orang dia mengira akan terlihat lebih baik karena pembandingnya adalah yang dikatakan jelek tadi. Bagi pandangan saya rasa akan ada dua kesimpulan mengenai ini. Ada yang setuju dan makin menjelekan orang tersebut dikarenakan kotornya hati, sedangkan bagi pendengar yang bijak, ini terlihat sebaliknya karena ia dapat menilai dari apa yang dibicarakan dengan kenyataan, dan menilai orang yang berbicara.

Hal pokok yang membuat ini terjadi dikarenakan lemahnya iman barangkali. Islam melarang keras umatnya membicarakan aib saudaranya, sehingga diibaratkan orang yang seperti itu seperti memakan bangkai temannya sendiri. Dan bagi yang bisa menyimpan dan tidak mempublikasikan aib saudaranya, Allah juga akan menutupi aibnya, dan mungkin saja itu jauh lebih besar dan lebih jelek.

Sedapatnya janganlah kita melanjutkan membicarakan orang lain, mungkin saja kita lebih buruk dari itu. Bayangkan bagaimana rasanya dibicarakan juga kejelekan kita. Ketika kita berbicara dengan orang lain mungkin ia akan berada di pihak kita dan setuju dengan apa yang kita bicarakan itu, namun dibelakang kita sangat mungkin itu adalah giliran kita yang dibicarakan. Alangkah lebih baik untuk memberi nasehat-nasehat daripada sekedar cerita lepas yang tidak bermanfaat.

Kamis, 16 Februari 2012

Pesan Damai dari Perempatan Pingit


Liburan 3 minggu di jakarta membuat saya sangat rindu dengan suasana jogja yang jauh berbeda. Cuaca yang sedikit kurang bersahabat tidak menghalangi niat untuk melihat indahnya jogja malam hari. Tujuan kali ini adalah pasar klitikan pusat barang2 murah.
Letaknya tak jauh dari asrama tempat saya tinggal, sekitar 10 menit dengan sepeda motor. Adapun yang membuat perjalanan semakin lama adalah lampu merah di perempatan pingit yang lebih dari 100 detik. Kondisi seperti ini sering dimanfaatkan oleh sebagian orang, ada yang berjualan koran, meminta sumbangan atau membagikan selebaran promosi dan lain sebagainya.
Meski tadi kondisi cuaca agak sedikit buruk terlihat dua orang yang sedang membagikan selebaran dan sebuah permen lolipop berbentuk hati untuk pengendara yang terjebak lampu merah. Selebaran sederhana berwarna cantik biru dan pink itu berisikan pesan-pesan damai untuk masyarakat yang lebih baik.


Kamis, 07 Januari 2010

Karung Amal

Beberapa hari ini anak-anak asrama disibukkan dengan game poker di facebook, tidak ketinggalan aku pun ikut-ikutan. Seperti sudah jadi rutinitas, pagi-pagi aku langsungbuka facebook, lihat postingan, dan tentu saja main poker.
Bosan main poker karena kalah terus, aku berusaha untuk mencari hal yang lebih bermanfa'at dari internet ini. Lalu aku teringat, oh ya inbox email aku kan udah numpuk. Coba baca ah, siapa tau ada yang menarik atau bemanfa'at, seperti yang aku katakan pada postingan sebelumnya.
Ternyata benar, sebuah email dari milis SMA ku dulu. Begitu bermakna, seolah-olah mengajukan pertanyaan yang tak bisa ku jawab, sudah berapa persiapan yang ku miliki untuk menghadapi hari akhir. Melalui sebuah kisah, begini kisahnya;

KARUNG

Seorang raja memberi tugas kepada tiga orang menteri untuk mengumpulkan sendiri semua buah buahan yang ada di halaman masing masing satu karung dalam waktu satu hari. Apa yang terjadi pada setiap menteri?

Menteri yang pertama berfikir dan berlaku ikhlas, dia berfikir positif dan melaksanakan tugas tersebut sebaik baiknya. Maka dipilihnyalah buah buahan yang terbaik, ranum dari semua pohon buah buahan yang ada di halaman istana. Hanya yang baik saja yang dia ambilnya artinya yang matang, manis dan enak saja, sementara yang asam dan pahit tidak dimasukkannya kedalam karung.

Menteri yang kedua, merasa mengapa raja menyuruh mereka para menteri mengumpulkan buah-buahan sendiri. Kenapa tidak anak buahnya atau petugas lainnya yang mengerjakanannya, sehingga dia mengerjakannya dengan setengah hati. Dikumpulkannya juga buah-buahan tersebut dengan pemikiran raja tak akan memeriksa apa hasil kerja yang dilakukannya. Dicampurnya saja buah yang baik dengan buah yang busuk.

Sementara menteri yang ketiga merasa bahwa: “Wah raja ini mengada-ada” masak kita yang disuruh mengumpulkan buah buahan; Menteri ini memang tak begitu senang dengan raja dan berfikir tak mungkin rasanya raja akan mengecek isi karung tersebut. Maka yang dikumpulkannya sebagian besar adalah rumput yang mudah mengambilnya, hanya sedikit saja buah buahan pada bagian atasnya.

Pada ke esokan harinya, para menteri itu datang dengan karungnya masing masing menghadap raja. Tanpa diduga oleh para menteri, raja memanggil pengawal istana dan memerintahkan ketiga menteri tersebut di jebloskan ke penjara bersama dengan karung masing masing. Dan diperintahkan juga tidak diberi makan selama tiga bulan. Apa yang akan terjadi????

Coba saja kita ganti karung itu sebagai tabungan amal kita, dan kita akan dimasukkan ke penjara yang berarti kuburan.
Jadi sudah berapakah isi karung amal kita????