Tidak ada pedagang yang mau rugi. Kalau pun mereka memberikan potongan harga, bonus, dll untuk menarik pedagang itu semua sudah diperhitungkan. Kalau dengan hitung-hitungan kasar mereka sepertinya rugi, tapi itulah strategi untuk menarik pembeli. pembeli merasa sudah membeli murah, padahal sama saja. Saya pernah mengalaminya ketika akan membeli sebuah netbook.
Survey harga dan perbandingan spesifikasi mutlak dilakukan sebelum membeli barang elektronik. Beberapa bulan yang lalu, ada sebuah netbook yang masuk kategori pilihan saya. Tidak lama kemudian ada program cashback sebesar Rp.300.000,00 setiap pembelian. Tawaran yang menarik, saya pun langsung tanya pada beberapa toko. Tapi spesifikasi yang diberikan agak berbeda dengan netbook incaran saya sebelumnya. Setau saya harddisknya 500GB, tapi dengan seri yang sama sekarang cuma ada yang versi 320GB. Lantas saya tanyakan tentang harddisk tersebut, ternyata yang 500GB sudah tidak ready stock lagi. Sekarang diganti dengan yang tipe baru 320GB, dengan merek dan tipe yang sama, bentuk fisik juga sama. Kalau orang yang tidak mengetahui spesifikasinya pasti mengira mereka telah membeli murah, padahal cashbak yang diberikan itu sama saja dengan pengganti 180GB yang dikurangi dari harddisk. Memang tidak rugi juga, tapi telah merasa membeli murah padahal sama saja, tidak murah sama sekali.
Sekitar satu bulan kemudian saya tanya lagi, ternyata ada program baru, yaitu bonus DVD eksternal. dengan spesifikasi 320GB harddisk, cuma itu yang membedakan, selebihnya sama. Berarti sama saja, Cashback 300 ribu tadi dibelikan harddisk eksternal kemudian diberikan sebagai bonus. Pembeli mengira itu gratis, padahal sebenarnya mereka membelinya.
Saya akhirnya membeli di toko lain, disana tidak memberikan cashback atau pun bonus DVD eksternal. Namun harga resmi di brosur tokonya memang lebih murah 300 ribu dari toko2 lain. Beli dimanapun akhirnya sama saja, tidak rugi, tapi merasa dibodohi.
Survey harga dan perbandingan spesifikasi mutlak dilakukan sebelum membeli barang elektronik. Beberapa bulan yang lalu, ada sebuah netbook yang masuk kategori pilihan saya. Tidak lama kemudian ada program cashback sebesar Rp.300.000,00 setiap pembelian. Tawaran yang menarik, saya pun langsung tanya pada beberapa toko. Tapi spesifikasi yang diberikan agak berbeda dengan netbook incaran saya sebelumnya. Setau saya harddisknya 500GB, tapi dengan seri yang sama sekarang cuma ada yang versi 320GB. Lantas saya tanyakan tentang harddisk tersebut, ternyata yang 500GB sudah tidak ready stock lagi. Sekarang diganti dengan yang tipe baru 320GB, dengan merek dan tipe yang sama, bentuk fisik juga sama. Kalau orang yang tidak mengetahui spesifikasinya pasti mengira mereka telah membeli murah, padahal cashbak yang diberikan itu sama saja dengan pengganti 180GB yang dikurangi dari harddisk. Memang tidak rugi juga, tapi telah merasa membeli murah padahal sama saja, tidak murah sama sekali.
Sekitar satu bulan kemudian saya tanya lagi, ternyata ada program baru, yaitu bonus DVD eksternal. dengan spesifikasi 320GB harddisk, cuma itu yang membedakan, selebihnya sama. Berarti sama saja, Cashback 300 ribu tadi dibelikan harddisk eksternal kemudian diberikan sebagai bonus. Pembeli mengira itu gratis, padahal sebenarnya mereka membelinya.
Saya akhirnya membeli di toko lain, disana tidak memberikan cashback atau pun bonus DVD eksternal. Namun harga resmi di brosur tokonya memang lebih murah 300 ribu dari toko2 lain. Beli dimanapun akhirnya sama saja, tidak rugi, tapi merasa dibodohi.
Tidak Ada Bonus atau Diskon yang Benar-benar Gratis