Beberapa hari ini anak-anak asrama disibukkan dengan game poker di facebook, tidak ketinggalan aku pun ikut-ikutan. Seperti sudah jadi rutinitas, pagi-pagi aku langsungbuka facebook, lihat postingan, dan tentu saja main poker.
Bosan main poker karena kalah terus, aku berusaha untuk mencari hal yang lebih bermanfa'at dari internet ini. Lalu aku teringat, oh ya inbox email aku kan udah numpuk. Coba baca ah, siapa tau ada yang menarik atau bemanfa'at, seperti yang aku katakan pada postingan sebelumnya.
Ternyata benar, sebuah email dari milis SMA ku dulu. Begitu bermakna, seolah-olah mengajukan pertanyaan yang tak bisa ku jawab, sudah berapa persiapan yang ku miliki untuk menghadapi hari akhir. Melalui sebuah kisah, begini kisahnya;
KARUNG
Seorang raja memberi tugas kepada tiga orang menteri untuk mengumpulkan sendiri semua buah buahan yang ada di halaman masing masing satu karung dalam waktu satu hari. Apa yang terjadi pada setiap menteri?
Menteri yang pertama berfikir dan berlaku ikhlas, dia berfikir positif dan melaksanakan tugas tersebut sebaik baiknya. Maka dipilihnyalah buah buahan yang terbaik, ranum dari semua pohon buah buahan yang ada di halaman istana. Hanya yang baik saja yang dia ambilnya artinya yang matang, manis dan enak saja, sementara yang asam dan pahit tidak dimasukkannya kedalam karung.
Menteri yang kedua, merasa mengapa raja menyuruh mereka para menteri mengumpulkan buah-buahan sendiri. Kenapa tidak anak buahnya atau petugas lainnya yang mengerjakanannya, sehingga dia mengerjakannya dengan setengah hati. Dikumpulkannya juga buah-buahan tersebut dengan pemikiran raja tak akan memeriksa apa hasil kerja yang dilakukannya. Dicampurnya saja buah yang baik dengan buah yang busuk.
Sementara menteri yang ketiga merasa bahwa: “Wah raja ini mengada-ada” masak kita yang disuruh mengumpulkan buah buahan; Menteri ini memang tak begitu senang dengan raja dan berfikir tak mungkin rasanya raja akan mengecek isi karung tersebut. Maka yang dikumpulkannya sebagian besar adalah rumput yang mudah mengambilnya, hanya sedikit saja buah buahan pada bagian atasnya.
Pada ke esokan harinya, para menteri itu datang dengan karungnya masing masing menghadap raja. Tanpa diduga oleh para menteri, raja memanggil pengawal istana dan memerintahkan ketiga menteri tersebut di jebloskan ke penjara bersama dengan karung masing masing. Dan diperintahkan juga tidak diberi makan selama tiga bulan. Apa yang akan terjadi????
Coba saja kita ganti karung itu sebagai tabungan amal kita, dan kita akan dimasukkan ke penjara yang berarti kuburan.
Jadi sudah berapakah isi karung amal kita????
Bosan main poker karena kalah terus, aku berusaha untuk mencari hal yang lebih bermanfa'at dari internet ini. Lalu aku teringat, oh ya inbox email aku kan udah numpuk. Coba baca ah, siapa tau ada yang menarik atau bemanfa'at, seperti yang aku katakan pada postingan sebelumnya.
Ternyata benar, sebuah email dari milis SMA ku dulu. Begitu bermakna, seolah-olah mengajukan pertanyaan yang tak bisa ku jawab, sudah berapa persiapan yang ku miliki untuk menghadapi hari akhir. Melalui sebuah kisah, begini kisahnya;
KARUNG
Seorang raja memberi tugas kepada tiga orang menteri untuk mengumpulkan sendiri semua buah buahan yang ada di halaman masing masing satu karung dalam waktu satu hari. Apa yang terjadi pada setiap menteri?
Menteri yang pertama berfikir dan berlaku ikhlas, dia berfikir positif dan melaksanakan tugas tersebut sebaik baiknya. Maka dipilihnyalah buah buahan yang terbaik, ranum dari semua pohon buah buahan yang ada di halaman istana. Hanya yang baik saja yang dia ambilnya artinya yang matang, manis dan enak saja, sementara yang asam dan pahit tidak dimasukkannya kedalam karung.
Menteri yang kedua, merasa mengapa raja menyuruh mereka para menteri mengumpulkan buah-buahan sendiri. Kenapa tidak anak buahnya atau petugas lainnya yang mengerjakanannya, sehingga dia mengerjakannya dengan setengah hati. Dikumpulkannya juga buah-buahan tersebut dengan pemikiran raja tak akan memeriksa apa hasil kerja yang dilakukannya. Dicampurnya saja buah yang baik dengan buah yang busuk.
Sementara menteri yang ketiga merasa bahwa: “Wah raja ini mengada-ada” masak kita yang disuruh mengumpulkan buah buahan; Menteri ini memang tak begitu senang dengan raja dan berfikir tak mungkin rasanya raja akan mengecek isi karung tersebut. Maka yang dikumpulkannya sebagian besar adalah rumput yang mudah mengambilnya, hanya sedikit saja buah buahan pada bagian atasnya.
Pada ke esokan harinya, para menteri itu datang dengan karungnya masing masing menghadap raja. Tanpa diduga oleh para menteri, raja memanggil pengawal istana dan memerintahkan ketiga menteri tersebut di jebloskan ke penjara bersama dengan karung masing masing. Dan diperintahkan juga tidak diberi makan selama tiga bulan. Apa yang akan terjadi????
Coba saja kita ganti karung itu sebagai tabungan amal kita, dan kita akan dimasukkan ke penjara yang berarti kuburan.
Jadi sudah berapakah isi karung amal kita????
Karung Amal